Berita

Desa Lalomerui Siap Tampil di Pameran Pembangunan Konawe 2025: Semangat Bersahaja dari Ujung Kabupaten

6

Info-Sultra.com | Konawe — Semangat luar biasa ditunjukkan masyarakat Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, jelang Pameran Pembangunan Konawe 2025 yang akan digelar pada 5–10 November 2025 di Arena Eks MTQ Unaaha.

Meski berada di wilayah paling ujung Kabupaten Konawe, hal itu tidak menyurutkan tekad warga Lalomerui untuk berpartisipasi aktif dalam ajang bergengsi tersebut. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Taksir Unggahi, masyarakat bergotong royong menyiapkan stan pameran yang menampilkan beragam produk unggulan lokal serta potensi khas desa.

“Kami ingin menunjukkan bahwa jarak bukan alasan untuk tertinggal. Lalomerui siap membawa potensi terbaiknya dan ikut meramaikan Pameran Pembangunan Konawe 2025,” ujar Taksir Unggahi, Kepala Desa Lalomerui, di sela persiapan stan pameran.

Desa Lalomerui mengusung tema “Desa Produktif dan Berdaya Saing dari Ujung Konawe,” dengan menonjolkan potensi pertanian dan perkebunan seperti beras lokal, jagung, kakao, serta madu hutan alami. Selain itu, kelompok wanita tani dan pemuda desa turut menyiapkan produk olahan pangan tradisional seperti keripik singkong dan gula merah khas Lalomerui.

“Semua warga terlibat — dari ibu-ibu PKK, karang taruna, hingga kelompok tani. Ini bukan hanya pameran, tapi wujud gotong royong dan kebanggaan kami sebagai masyarakat Lalomerui,” tambah Taksir.

Stan pameran Desa Lalomerui juga dirancang unik dengan dekorasi berbahan alami, seperti papan kayu dan janur yang berpadu dengan sentuhan budaya lokal. Keindahan stan semakin lengkap dengan hadirnya beragam kerajinan tangan hasil karya warga, mulai dari anyaman bambu hingga hiasan rumah bernuansa etnik. Tak ketinggalan, aneka kue dan panganan tradisional khas Konawe juga disuguhkan untuk para pengunjung, menjadi simbol kehangatan dan keramahtamahan masyarakat Lalomerui dalam menyambut tamu di arena pameran.

Sementara itu, pemerhati lingkungan dan masyarakat Suhardin Tosepu, S.Si., memberikan apresiasi terhadap langkah Kepala Desa Taksir Unggahi dan seluruh warga Lalomerui yang tetap aktif dan kreatif meski berada jauh dari pusat kabupaten.

“Saya sangat mengapresiasi Kepala Desa Lalomerui, Pak Taksir, dan masyarakatnya. Lalomerui adalah desa paling ujung di Kabupaten Konawe, tetapi semangatnya tidak pernah pudar. Justru dari ujung inilah kita bisa melihat wajah sejati pembangunan berbasis masyarakat,” ujar Suhardin Tosepu.

Menurut Suhardin, apa yang dilakukan Desa Lalomerui menunjukkan model pembangunan desa yang berkelanjutan dan partisipatif, di mana semua elemen warga turut berperan aktif.

Ia menilai, keberadaan Pameran Pembangunan Konawe 2025 bukan sekadar ajang memamerkan produk, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan masyarakat. Melalui pameran ini, produk-produk desa berkesempatan lebih luas dikenal publik maupun investor lokal.

“Dengan adanya pameran ini, masyarakat desa bisa memperluas jaringan, mengenalkan produknya, bahkan mendapatkan peluang usaha baru. Secara tidak langsung, kegiatan seperti ini berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” jelas Suhardin.

Lebih jauh, ia menilai pameran ini menjadi barometer kemampuan sumber daya manusia (SDM) di desa-desa Konawe. Kreativitas warga dalam menghias stan, menampilkan inovasi, dan mengemas produk menjadi bukti nyata bahwa desa memiliki SDM unggul dan kreatif.

“Pameran ini memperlihatkan kualitas SDM dan kreativitas desa. Tidak hanya soal hasil bumi, tapi juga kemampuan mengelola, berinovasi, dan menampilkan identitas desa dengan cara yang menarik. Lalomerui sudah membuktikan hal itu,” tambahnya.

“Kita harus belajar dari semangat seperti ini. Pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga kesadaran kolektif untuk maju bersama. Lalomerui membuktikan hal itu,” lanjut Suhardin.

Pameran Pembangunan Konawe 2025 sendiri merupakan bagian dari program besar “Konawe Bersahaja”, sebuah visi pembangunan yang menempatkan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan inovasi daerah.

Dengan segala keterbatasannya, Desa Lalomerui justru tampil percaya diri membawa pesan kuat dari perbatasan Konawe:

“Dari ujung kabupaten, kami ikut membangun Konawe dengan karya, semangat, dan kebersamaan.” pungkas kades Lalomerui

 

Laporan: Redaksi