Info-Sultra.com || Jakarta – Terkait dugaan korupsi sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Ikatan Pemuda Mahasiswa Konawe Utara Jakarta (IPMKU-Jakarta), adukan Ke Komisi Pemberantasan korupsi dan Kejaksaan agung RI. Pada Jum’at, (16/08/2023).
Hal tersebut diungkapkan Pandi Bastian, selaku ketua IPMKU-Jakarta dalam keterangan resminya.
Ia mengatakan dugaan tindak pidana korupsi tersebut melibatkan sejumlah OPD konut pada sejumlah proyek yang di tangani masing-masing Kepala dinas
“Dugaan tipikor tersebut terjadi pada penganggaran tahun 2022-2023 yang di berikan kepada sejumlah kadis untuk melakukan pembangunan. Namun naasnya, pekerjaannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan”. Katanya kepada awak media ini.
Kata Pandi, sapaan akrabnya, hal itu terjadi sebab di temukannya beberapa masalah dalam hal ini kekurangan volume pekerjaan dalam beberapa proyek yang di tangani sejumlah kadis
“Bagaimana bisa kekurangan volume, sementara anggaran yang di alokasikan untuk beberapa pembangunan tersebut sangat fantastis, mulai dari ratusan juta hingga miliyaran rupiah. Tetapi di temukan kekurangan volume pekerjaan? Ada apa?”. Ucapnya
Pandi mengklaim, berdasarkan data yang di miliki pihaknya kuat adanya permainan terstruktur dan masif untuk melakukan tindak pidana korupsi.
“Hal itu kemudian menjadi pertanyaan kami, mengapa di temukan selisih kekurangan volume pekerjaan sampai miliyaran rupiah, kami menduga adanya permainan terstruktur dan masif di tubuh pemerintah daerah kabupaten Konawe utara untuk melakukan tindakan melawan hukum”. Sambungnya
Terakhir pandi mengatakan kedatangan pihaknya ke KPK RI dan kejagung RI sebagai langkah awal untuk mengadukan dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan sejumlah OPD lingkup kabupaten Konawe utara.
“Ini sebagai langkah awal kami, aksi berikutnya kami akan membawa beberapa bukti otentik serta mengadukan secara resmi dugaan tindak pidana korupsi sejumlah OPD pemerintah kabupaten Konawe utara yang jelas telah merugikan keuangan negara”. Tutupnya
Sementara itu, pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi namun masih belum ada respon.
Laporan: Redaksi