Info-Sultra.com | Konawe, Sebanyak 835 keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan cadangan beras pemerintah yang diserahkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Harmin Ramba saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Desa Anggaloosi, Kecamatan Onembute, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Sabtu, 3/02/2024.
Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dan keluhan masyarakat Kecamatan Onembute, sekaligus menyampaikan rencana program pembangunan Pj Bupati Konawe kedepannya.
Disamping itu, dirinya juga mejelaskan secara detail konsep pembangunan Kabupaten Konawe kedepannya yang dimulai dari hirilisasi industri nikel di Kecamatan Morosi, penataan Kota Unaaha, hingga rencana pembangunan mall dan hotel di Asinua.
Ia juga menyampaikan arahannya kepada kepada seluruh pemerintah desa dan kelurahan di kecamatan onembute agar mempercepat gerakannya dalam pelayanan publik terhadap masyarakat.
Selain itu, kata Harmin Ramba, dari sisi pembangunan di tahun 2024, kecamatan onembute akan menyerap anggaran pembangunan kurang lebih 1,9 miliar dan yang paling besar menyerap anggaran tersebut adalah dari sektor pertanian.
“Tahun ini, sektor kesehatan akan menyerap anggaran kurang lebih 800 juta dan sisanya dari sektor lainnya termasuk sarana dan prasarana sekolah,” ungkapnya.
Adapun terkait keluhan masyarakat tentang infrastruktur jalan di Desa Anggaloosi yang sepanjang kurang lebih 2,4 kilometer dan Ana Onembute sepanjang 1,5 kilometer, mantan Kabid Fispra Konawe menekankan bahwa pemerintah akan melakukan perbaikan dengan mengaspal jalan tersebut.
Di momen kunker tersebut, Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah sebanyak 8,35 ton kepada 835 keluarga penerima manfaat secara simbolis yang tersebar di 11 Desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Onembute.
Penyerahan bantuan pangan kepada ratusan KPM adalah upaya pemerintah daerah dalam menekan inflasi dan kemiskinan ekstrim.
Dari pantauan awak media, kunjungan kerja Pj Bupati Konawe tersebut dilanjutkan usai menemui masyarakat yang terdampak di pembangunan Bendungan Ameroro sekaligus pemilik lahan APL (Areal Penggunaan Lain) di Desa Tamesandi.
Laporan: Redaksi