Konawe,Info-Sultra.com-Warga desa Matabura dan desa Dunggua sangat diresahkan Penambangan Batu dengan menggunakan bahan peledak Bom.
Sebab, pengeboman tambang batu itu berdampak pada lingkungan, seperti meretakkan puluhan rumah warga, polusi udara dan suara.
“Kami ingin jangan ada ledakan lagi, suaranya bising, debu, hingga rumah retak-retak,” ujar seorang warga Sabtu, 23 September 2023.
Menurut dia, penambangan batu bisa diganti dengan menggunakan alat berat. Sebab, dampaknya sangat merugikan warga sekitar.
“Kalau saat pengeboman terasa kaya gempa dan jelas terganggu. Sementara kompensasinya juga tidak ada,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, beberapa warga dari dua desa yakni desa Dunggua dan desa Matabura menolak adanya peledakan pada pertambangan galian C di Amonggedo karena selain rumah warga yang banyak retak, limbah debu yang masuk dirumah warga dan juga limbah yang mencemari persawahan pada dua desa.
Sementara itu Gusrin yang diketahui sebagai pengelola pertambangan galian C saat dikonfirmasi melalui via telepon namun tidak diangkat.
Terkait kegiatan peledakan batu tersebut, pihak Kepolisian Polda Sulawesi Tenggara diminta turun tangan atas ijin yang dimiliki atas peledakan tersebut.
Laporan Redaksi