Info-Sultra.com |Konawe- Pejabat Bupati Konawe beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan kunjungan kerja dan meninjau Proyek Strategis Nasional (PSN) progres pembangunan bendungan Amerooro di desa Tamesandi Kecamatan Uepai , Selasa (7/11/2023)
Rombongan bergerak dari Kantor Bupati menuju Kecamatan Uepai sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya rombongan meninjau langsung ke beberapa titik areal proyek bendungan yang sedang dikerjakan.
Dr. H. Harmin Ramba, SE, MM didampingi oleh Sekda Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH bersama Kapolres Konawe AKBP, Ahmad Setiadi dan sejumlah pejabat eselon II Lingkup Pemda Konawe
Sebagaimana diketahui, Bendungan Amerooro merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,6 triliun. Pembangunannya dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan,
yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya – PT Sumber Cahaya Agung – PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya – PT Adhi Karya (KSO)
Pembangunan bendungan Amerooro di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satker Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV dengan menggunakan anggaran APBN. Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor nasional PT Wika dengan sistem kontrak tahun jamak (multi years contract).
Kunjungan Pj. Bupati Konawe Dr. Harmin Ramba SE, MM dan rombongan ke lokasi pembangunan Bendungan Amerooro disambut langsung oleh manajer lapangan PT Wika.
Bila sudah selesai nantinya, Proyek bendungan Amerooro memiliki luas genangan mencapai seluas 3,363 Ha, melayani air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443,34 m3 per detik,” Bendungan Ameroro diproyeksikan akan meningkatkan pemanfaatan irigasi”Ungkap Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Agus Safari
Agus juga membenarkan bahwa Bendungan Ameroro akan segera melaksanakan impounding. Sebab saat ini progress fisiknya telah mencapai 87,15%.
“Bendungan Ameroro diproyeksikan akan meningkatkan pemanfaatan irigasi seluas 3,363 Ha, melayani air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443,34 m3 per detik,” kata Agus.
Tidak hanya dapat mengaliri 3,363 hektare sawah, Penyediaan air baku bagi PDAM dan sumber tenaga listrik untuk PLTA, tapi juga mampu menampung 30,39 juta meter
kubik air banjir, untuk meminimalisir bencana banjir tahunan kawasan Sungai Konaweeha dan sekitarnya. Imbuhnya.
Dalam kunker tersebut PJ Bupati bersama rombongan meninjau langsung lokasi Bendungan Ameroro dan melakukan rapat bersama pihak Balai Wilayah Sungai, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pihak PT WIKA di Kantor PT WIKA di Desa Tamesandi Kecamatan Uepai.
Usai mendapatkan pemaparan terkait situasi dan kondisi Waduk Bendungan Amerooro di lapangan, PJ Bupati kemudian melanjutkan rapat di Balai Desa Ameroro Kecamatan Uepai bersama sejumlah Kepala Desa dan masyarakat pemilik lahan di area genangan Bendungan Ameroro.
Diketahui, ada 537 kavling lahan masyarakat yang akan diberikan kompensasi atau tali asih tanaman tumbuh. Dari 537 kavling tersebut, ada 176 yang masih dianggap tumpang tindih. Sehingga PJ Bupati Konawe Dr. H. Harmin Ramba, SE,MM memberikan waktu selama satu minggu untuk diselesaikan.
Pak Desa, masyarakat jangan dipersulit. Kalau datanya sudah lengkap langsung saja diteken, jangan lagi sengaja dikasi bermalam. Harus kerja cepat agar proyek ini bisa jalan dan cepat diresmikan oleh Bapak Presiden,” tegas Harmin Ramba.
Di hadapan seluruh masyarakat pemilik lahan, PJ Bupati Konawe menginstruksikan kepada seluruh Kepala Desa terkait untuk tidak menunda atau menghalangi proses administrasi masyarakat agar persoalan ganti rugi tanaman tumbuh bisa segera dibayarkan.
Lanjut Bang Harmin, persoalan ganti rugi tanaman tumbuh masyarakat harus selesai dalam satu minggu ini. Oleh karenanya, pihak BPN, Kades dan masyarakat pemilik lahan harus membangun sinergitas.
Lanjut Penjabat Bupati Konawe Dr. Harmin Ramba SE,. M M mengatakan manfaat proyek Bendungan Amerooro perlu disampaikan secara meluas kepada seluruh masyarakat pemilik dan penggarap tanah eks HGU maupun tanah negara, agar mereka mengetahui manfaat besar dari kehadiran proyek bendungan Amerooro itu bagi masa depan masyarakat di Kawasan ini. Tutupnya
Laporan: Red